![]() |
Gadis 17 tahun hanyut di dalam perahu selama 22 hari. ©Screen grab BBC |
CANARAY, idnews.co - Seorang gadis remaja berusia 17 tahun ditemukan di dalam perahu setelah hanyut selama 22 hari di laut. Gadis ini diketahui berasal dari Pantai Gading.
Dikutip idnews.co dari BBC menulis, Senin (17/5), gadis ini berbagi pengalamannya diselamatkan setelah terhanyut tiga pekan di tengah laut.
Dari 59 penumpang, Aicha adalah satu dari tiga orang yang selamat. Dia sedang dalam masa penyembuhan setelah dirawat di rumah sakit selama 10 hari.
Ini merupakan tragedi terbesar perahu migran di Pulau Canary.
Aicha meninggalkan kampung halamannya pada November 2020 dan berangkat menuju Mauritania, di mana dia naik perahu. Hanya kakak perempuannya yang mengetahui rencananya melakukan perjalanan berbahaya itu.
Dia kemudian diselamatkan anggota kru Angkatan Udara Spanyol. Aicha reuni dengan tim penyelamatnya.
Dari video BBC, disebutkan bahwa pada 26 April, pesawat militer Spanyol melihat sebuah perahu hanyut. Pesawat kemudian turun 5.000 kaki dan menemukan tiga orang di dalam perahu tersebut yang masih hidup. Demikian disampaikan Anggota Angkatan Udara Spanyol, Kapten Alex Gomez.
Setelah itu diterjunkan helikopter untuk upaya penyelamatan tiga penyintas tersebut.
Anggota Angkatan Udara Spanyol, Letnan Cristina Justo, kondisi fisik tiga penyintas tersebut sangat lemah saat ditemukan. Mereka mengalami dehidrasi.
Aicha mengisahkan, setelah dua hari hanyut, tidak ada lagi makanan dan air yang tersisa di perahu mereka. Pada hari keempat, mereka kehabisan bahan bakar.
Sembari menangis, dia mengisahkan salah seorang penumpang yang sangat kehausan dan memohon diberi air. Mereka pun mengambil air laut menggunakan sepatu untuk membantu temannya. Sebanyak 56 penumpang meninggal di dalam perahu.