Kacab BPJS Kesehatan Manado,dr.Meryta O Rondonuwu,"sementara kota manado sendiri tunggakannya angka rupiahnya sekitar 20 miliyar, jadi kurang lebih 2000 peserta menunggak pembayaran Jaminan kesehatan".
Saat sosialisasi berlangsung (foto idnews.co) |
IDNEWS.CO,MANADO- Nuansa Bulan Suci Romadhan membawa berkah tersendiri kalangan Masyarakat Kota Manado dengan adanya penawaran satu program dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kali ini tawaran lewat terobosan baru bagi peserta JKN-KIS yakni dengan kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), ataupun Mandiri serta Peserta Bukan Pekerja (BP) akibat menunggak pembayaran iuran BPJS Kesehatan, yakni program REHAB (Rencana Pembayaran Bertahap).
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manado,dr.Meryta O Rondonuwu Melalui kegiatan Gathering Media dan Buka Puasa Bersama Komunitas Pemerintah Kota Manado JKN Community, Jum'at (22/4/2022) tadi Sore bertempat dikawasan Godbless Park Boulevard Manado.
Dirinya menjelaskan secara rinci mengenai bagimana caranya menyelesaikan tunggakan iuran peserta BPJS antara 4-24 bulan, peserta dapat melakukan pembayaran iuran secara bertahap maksimal 12 kali pembayaran.
"Lewat program REHAB ini peserta memiliki tunggakan antara 4-24 bulan boleh membayar secara bertahap maksimal 12 kali pembayaran, sebab tujuannya akan memberikan keringanan dari segi finansial yang ada dengan harapan masyarakat atau peserta dapat menyelesaikan iuran secara bertahap," jelas dr.Meryta saat diwawancarai sejumlah wartawan, disela-sela kegiatan berlangsung.
Ia juga menjelaskan kembali bahwa bukan saja kategori kelas lll berhak menikmati fasilitas ini, bahkan boleh saja peserta dalam kategori fasilitas kesehatan kelas ll dan l dapat mengikuti program tersebut.
"Sebenarnya kelas l dan ll kan kategori orang mampu untuk membayar, namun karena tunggakannya sudah cukup besar sehingga mereka tidak bisa membayar sekaligus. Dengan adanya program REHAB mencicil ini masyarakat mempunyai kesempatan untuk menicil dan dapat mengaktifkan kembali kartunya,"tuturnya.
Dirinya juga menambahkan sementara dari catatan yang ada sampai saat ini dari hasil masukan data rehab sudah berjumlah kurang lebih 500.000.000. Jika melihat anggka tersebut sudah sekitar lebih dari 100 peserta yang menunggak.
"Sebenarnya kehadiran program ini sudah sangat membantu para peserta untuk memenuhi kewajiban sebagai peserta BPJS Kesehatan dalam hal tunggakannya. Tentu sasarannya ada pada peserta JKN mandiri utamanya pada kelas l dan ll karena kalau kelas lll bisa jadi mereka sudah tidak mampu, sehingga kemungkinan besar harus dibantu oleh pemerintah daerah maupun pusat," terangnya.
Lebih jauh juga dr.Meryta kembali menjelaskan sementara kota manado sendiri tunggakannya angka rupiahnya sekitar 20 miliyar, jadi kurang lebih 2000 peserta menunggak pembayaran Jaminan kesehatan.
"Kami sangat berharap masyarakat segera memanfaatkan program REHAB ini agar tidak lagi menjadi beban tersendiri dalam menyelesaikan kewajibannya," katanya.
Sekedar informasi saja bahwa peserta dapat melakukan pendaftaran melalui aplikasi Mobile JKN dengan pilih menu Rencana Pembayaran Bertahap.
Kemudian otomatis akan muncul informasi mengenai Program REHAB, mulai dari total tunggakan serta syarat dan ketentuan Program REHAB. Setelah itu akan ditampilkan simulasi tagihan yang dapat dipilih oleh peserta JKN-KIS. Jika mengalami kesulitan bisa langsung menghubungi care center 165.
Kegiatan sosialisasi berjalan lancar dibarengi dengan buka puasa bersama bagi warga yang hendak berpuasa.
Sementara peserta yang mengikuti kegiatan ini hadir dari beberapa komunitas antara lain, komunitas pancing mania, komunitas UMKM, komunitas UMKM JKN KU,komunitas skeyboard, komunitas internal BPJS Kesehatan,total komunitas yang hadir berjumlah 10 komunitas dengan jumlah peserta sekitar 100 orang.
Hadir pula dalam kegiatan kali ini, Asisten Deputi BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggo,Fery Purwaginanjar, Kepala Dinas Kominfo Erwin Kontu,SH, Kepala Dinas Tenaga Kerja Manado,paul sualang,SH, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Manado, Hendrik Warokka, para Wartawan, serta seluruh Masyarakat. (Yudi barik)