Ketua Komisi l DPRD Manado,Benny Parasan (foto istimewa) |
IDNEWS.CO,MANADO- Kota Manado merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara. Jantungnya ada disini semua Masyarakat Luar Daerah sangat mengenal Kota Julukan Nyiur Melambai sesuai dengan Logo terpampang.
Semboyang Sitou Timou Tumou Tou menjelaskan tentang arti "Manusia Hidup Untuk Memanusiakan Manusia Lain". Semboyang inilah terus melekat pada warga kota mamado.
Proses kepemimpinan diera sekarang sejak terpilihnya AA-RS sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota banyak perkembangan dari segi pembangunan secara fisik, hingga program sosial kemasyarakatan.
Termasuk pembinaan mental spritual banyak mengalami kesuksesan. Segudang prestasi telah diraih oleh AA-RS, termasuk salah satu program kerja yakni "Program Berbasih Lingkungan".
Berbandrol anggaran miliaran rupiah pun terkucur ke masyarakat lewat Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), untuk pembangunan jalan berupa paving blok masuk ke setiap lingkungan dari 504 lingkungan yang ada.
Ini adalah hasil dari kolaborasi antara pihak pemerintah selaku pelaksana dan DPRD sebagai fungsi bajeting penganggaran. Semuanya turut campur tangan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Akan tetapi ada saja sebagian kelompok sering memanfaatkan momen terbaik untuk kepentingan politik tertentu. Dari cuitan lewat media sosial hasil unggahan salah satu personil dewan manado, Benny Parasan dirinya sempat protes melalui akun face book menulis sebuah catatan kecil.
"Bingung saya, sebagai anggota DPRD Kota Manado, sekarang ada kegiatan pemerintah kota dan dpr tentang pembangunan berbasis lingkungan, yang disetujui oleh dprd...ehh ketika kegiatan itu dimulai yang ditenderkan sekaligus disetiap kecamatan...tiba-tiba datang sekolompok orang dari partai tertentu mengaku mengaku ini torang p proyek..beking malo skali ehh," tulis Benny Parasan sambil tertawa lewat gambar mocinya.
Sontak saja tulisan itu pun jadi ramai lewat tanggapan berbagai netizen...sejumlah tanggapan justru ramai dan hangat dalam media sosial. Ada sebagian warga justru menanggapi secara negatif dan menyindir sekolompok orang, yang mengaku dari partai politik tertentu. Bahkan ada yang menanggapi biasa saja.
Saat media idnews.co menghubungi Ketua Partai Gerindra Kota Manado hendak menanyakan perihal tersebut, Tua sapaan akrab Ketua Komisi l ini pihaknya justru sangat menyayangkan adanya sikap seperti itu.
Menurutnya apa yang sudah menjadi program pemerintah sekarang adalah murni dari kolaborasi dengan pihak lembaga legislatif selaku fungsi penganggaran dan pengawasan, sehingga betul- betul keluar dari produk murni Anggaran Daerah.
" Pemerintah daerah bersama dengan dewan menyusun anggaran untuk pembangunan, lewat Tim Aggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD hasilnya ya seperti sekarang ada satu mata anggaran berbasih lingkungan lewat dinas perkim," jelas Parasan.
Dirinya juga mengatakan bahwa jangan kemudian program pemerintah menyangkut anggaran pembangunan, kemudian di politisir bahwa seolah-olah itu adalah dari partai tertentu. Apalagi mengklaim bahwa proyek milik partai si A ato si B.
" ini anggaran daerah milik semua masyarakat bukan milik partai tertentu, janganlah memanfaatkan demi kepentingan politik sesaat. Jujur program ini sebenarnya sudah sejak dulu waktu saya reses warga minta agar ada perbaikan infrastruktur jalan tiap lingkungan, itu adalah usulan warga karombasan dan akhirnya lewat paripurna usulan tersebut disampaikan. Jadi bukan kemudian jadi alat politik untuk bergaining," tegas Benny Parasan.
Parasan sangat kecewa kemudian setiap kegiatan pemerintah kota selalu membawa nama- nama partai politik tertentu, harusnya fair saja karena menyangkut anggaran daerah dan semua unsur terlibat termasuk dalamnya ada lembaga legislatif.
"Berpolitik lah secara santun jangan tabrak sana tabrak sini setelah itu bawa- bawa atas nama ini dan itu demi kepentingan partai," tandasnya. (Yb)