Hut Kamrin, salah satu warga korban mengatakan," Saya baru tahu ternyata perusahaan ini sudah mulai gakin (konotasi miskin), karena memasang iklan di ruang publik yang menjadi hak pedestrian. Pasang iklan di tempat yang benar dan bayar pajak. Bukan ikat atau paku di tiang listrik lalu hadang pedestrian. Ini trotoar bukan fasilitas nenek moyang Grab Car,".
Banner iklan grab car terpasang di tiang listrik dan bertengger di badan trotoar, jalan ahmad yani (foto warga kamrin) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Iklan Banner Perusahaan Moda Transportasi Online Grab Care menuai umpatan pejalan kaki. Banner yang bertengger di atas badan trotoar Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sario, Manado itu menyebabkan warga terluka. Hut Kamrin, warga yang melintas pada pukul 13.52 WITA mengalami dua luka sobekan sepanjang 10 centimeter di bawah perut bagian kiri. Insiden itu terjadi pada Sabtu (24/12/2022) siang.
"Saya berusaha menghindari mobil dari arah depan yang terlalu serempet ke trotoar. Kemudian ada sepeda motor dari belakang yang naik di trotoar. Di depan saya ada pohon, lubang trotoar yang menganga dan iklan Grab Car yang dipaku mati di tiang listrik. Ruang untuk melintas diperkecil banner iklan dan pohon. Saat melintas, tergores ujung stainless banner yang ternyata tajam," ujar Kamrin, sambil memaki-maki Grab Car dan dinas yang mengizinkan iklan tersebut.
Korban menunjukkan luka goresan di perut bagian kiri (foto warga korban) |
"Saya baru tahu ternyata perusahaan ini sudah mulai gakin (konotasi miskin), karena memasang iklan di ruang publik yang menjadi hak pedestrian. Pasang iklan di tempat yang benar dan bayar pajak. Bukan ikat atau paku di tiang listrik lalu hadang pedestrian. Ini trotoar bukan fasilitas nenek moyang Grab Car," terang Kamrin.
Baju yang dikenakan korban pun ikut robek (foto warga korban) |
Ia mendesak, dinas-dinas terkaita di Pemkot Manado agar menertibkan iklan Grab Car tersebut.
"Kalau sampai tidak ada tindakan, fix dinas yang mengizinkan, membiarkan dan tidak menertibkan iklan yang bertengger di badan trotoar, sudah menerima upeti dari perusahaan Grab Car ini. Saya berhak mencurigai itu. Kepala dinasnya harus diperiksa," tegas Pemimpin Redaksi beberapa media itu. (Redaksi)