Dr.Noula L Wuisan katakan," Saya sudah membaca beritanya terkesan memojokkan secara pribadi maupun institusi, padahal kami telah mengklarifikasi ke kepala bidang PSMA sementara dinas menyambut positif saja,".
Kepsek SMA Negeri 4 Manado, Dr.Noula Lilie Wuisan,MPd (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO- Almamater Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Manado beberapa waktu lalu sempat heboh, dengan pemberitaan mengenai kasus pengusiran sejumlah Siswa oleh Kepala Sekolah, Dr Noula Lilie Wuisan.
Bahkan sempat jadi pemberitaan sejumlah media online dengan alasan katanya akibat menunggak uang komite, akhirnya para siswa tak diperbolehkan mengikuti kegiatan ujian sekolah.
Tak terima adanya berita beredar bahkan terkesan fitnah kepala sekolah pun angkat bicara, menurutnya ini adalah pembohongan publik dan terkesan bakal merusak citra baik dunia pendidikan, lebih khusus sekolah SMA Negeri 4 itu sendiri.
Padahal susah payah mengangkat serta mengharumkan sekolah tersebut, namun hanya karena segelintir orang tak bertanggung jawab, se- enaknya saja melempar isyu murahan dan tidak berakhlak ini.
Pihak sekolah dan orang tua murid usai klarifikasi berlangsung (foto istimewa) |
Sebab baginya paling penting adalah bagimana siswa boleh mengikuti ujian sekolah tampa embel-embel atau pungutan lainnya. Tugas siswa hanya belajar saja serta menyiapkan segala keperluan menyangkut alat tulis sekolah.
Sementara itu sejumlah saksi mulai dari siswa, guru, bahkan pihak security juga sempat menanggapi mengenai permasalahan yang ada.
Bahkan awak media sempat mengorek keterangan satu persatu sebagian besar menurut pengakuan mereka tidak ada peristiwa seperti itu, apalagi sempat mengusir siswa oleh kepala sekolah ketika ujian berlangsung.
" Terkesan hanya isyu murahan saja seolah-seolah ingin menjatuhkan wibawa kepala sekolah selama bertugas sangat baik dan ramah," tegas Meis Momuat salah satu guru kepada sejumlah wartawan, Kamis (1/12/2022).
Dirinya juga mengatakan selaku tenaga pendidik sampai sekarang tidak pernah melihat kejadian tersebut, apalagi berita berkembang bahwa peran guru juga mengusir siswa-siswa.
" Informasi dari mana ini, sumbernya dari mana harus ada pembuktian jelas jangan asal ngelontot serta main menyebarkan berita hoax belaka. Sampe hati kami mau mengusir siswa, hanya karena tidak membayar dana peran serta yang sudah disepakati bersama dengan orang tua murid. Kami sekedar saja mengingatkan kewajiban dari anak didik dan itu sudah terjadi kesepakatan bersama," jelas Meis.
Begitu juga menurut keterangan salah satu siswa kelas Xll, Marselino K. Ia menjelaskan bahwa kalau dari pihak sekolah tidak pernah mengusir para siswa, untuk tidak mengikuti ujian hanya karena belum melunasi uang sekolah.
" Torang nyanda pernah no guru user kalau bulum bayar sekolah, buktinya saya masih iko ujian sekarang ini," ungkap Marselino.
Sementara itu kepala sekolah SMA Negeri 4, Dr Noula Lilie Wuisan saat memberikan keterangan sangat membantah keras mengenai tuduhan bagi dirinya dan sejumlah guru.
" Saya sudah membaca beritanya terkesan memojokkan secara pribadi maupun institusi, padahal kami telah mengklarifikasi ke kepala bidang PSMA sementara dinas menyambut positif saja. Bahkan dinas terus mendorong serta semangat melakukan prestasi, kemajuan untuk SMA Negeri 4," tandas Noula.
Seraya menambahkan kembali sebenarnya sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 20 tahun 2021 merupakan rujukan hanyalah berbunyi dana peran serta bukan uang komite.
" Mengenai angkanya sudah telah terjadi kesepakatan dengan orang tua murid jauh sebelumnya, jadi katanya usir mengusir hanya bohong belaka sementara penyebar hoax ini hanya mencari sensasi saja," tegas nya. (Yudi Barik)