Kepala Bidang Pengembangan Indrustri Pariwisata, Naomi Ruru, SS., M.Si. mengatakan," bahwa kegiatan tersebut menghadirkan para pelaku usaha ekonomi kreatif, khususnya pesisir pantai Malalayang hingga wilayah Sario,".
Saat kegiatan berlangsung, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Kota Manado merupakan Daerah Pariwisata bahkan dijuluki juga sebagai Destinasi Parawisata.
Sebab banyak sekali potensial cagar alam dan budaya serta laut begitu indah bahkan paling menonjol adalah Taman Nasional Bunaken. Makanya wisatawan sangat senang berkunjung ke manado hanya ingin menikmati fasilitas pariwisata yang ada.
Bukan itu saja Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara ini terkenal dengan julukan 4 B yakni, Boulevard, Bunaken, Bubur Manado, hingga Bibir.
Makanya Pemerintah sendiri dibawah kepemimpinan AA-RS selaku Wali Kota dan Wakil Walikota, terus mengenjot berbagai pembangunan infrastruktur termasuk spot-spot area untuk penunjang pariwisata, salah satunya Malalayang Beach Walk (MBW), Taman Kesatuan Bangsa (TKB), hingga Boulevard On Bisnis (BOB).
Ketika memberikan materi, (foto istimewa) |
Tak salah lagi jika Wali Kota menunjuk Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado, Esther Mamangkey untuk mendrive dunia wisata dengan konsep yang sangat menakjubkan, sehingga memungkinkan manado dimata negara luar sangat menonjol.
Berbagai program kegiatan terus berlanjut termasuk pembinaan hingga pelatihan bagi para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), baik para pengrajin tangan souvenir hingga usaha kuliner. Bahkan sekarang mereka telah boleh menjajakan usahanya melayani para wisman hingga pengunjung dari daerah lainnya.
Seperti sekarang ini melalui Bidang Pengembangan Indrustri Pariwisata sempat mengadakan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif, bertempat di GraVilla, Selasa (18/4/ 2023) Pagi tadi.
Sesi foto bersama |
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Industri Pariwisata, Naomi Ruru, SS., M.Si. mengatakan bahwa kegiatan tersebut menghadirkan para pelaku usaha ekonomi
kreatif, khususnya pesisir pantai Malalayang hingga wilayah Sario.
" Kami mengundang mereka di Tiga subsektor unggulan Kota Manado yaitu, Kuliner, Fashion, dan Fotografi. Harapannya agar evaluasi tersebut bakal melihat perkembangan kegiatan yang sementara berjalan, kemudian dapat memberikan masukan atau pun solusi terbaik," ucap Naomi.
Sementara itu Dinas Pariwisata juga menghadirkan Tiga Pemateri yang sudah berpengalaman dalam berbagai skill ketrampilan masing-masing. Mulai dari Ketua BPD HIPMI Sulut, Natanael Pepah, Praktisi Ekonomi Kreatif dan Subsektor Fotografi Manado, Yunan Balamba, serta mewakili pemerintah Staf Khusus Wali Kota Bidang Pariwisata, Tommy Rampengan.
Dari ke tiga pemateri telah menerima konsep sesuai dengan thema masing-masing, mulai dari Materi I : "Kolaborasi HIPMI dan Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Manado", oleh Ketua BPD HIPMI Sulut, Natanael Pepah.
Materi II : "Peran Ekosistem dalam Grow-Up Pelaku Ekonomi Kreatif", oleh Praktisi Ekonomi Kreatif Kota Manado dan Pakar di Subsektor Fotografi, Yunan Balamba.
Serta Materi III : " Korelasi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata", oleh Staf Khusus Wali Kota Bagian Pariwisata, Tommy Rampengan.
Ketua BPD HIPMI Sulut, Natanael Pepah menjabarkan pentingnya pengurusan HAKI atau Hak Kekayaan Intelektual, bagi para pelaku ekonomi kreatif Kota Manado terutama yang sudah memiliki local brand.
Sementara Yunan Balamba, yang juga menjabat sebagai Koordinator Daerah ICCN (Indonesian Creative Cities Network), menjabarkan bagaimana suatu ekosistem ekonomi kreatif penting dalam pertumbuhan daerah, dengan kolaborasi lintas subsektor ekonomi kreatif.
Begitu juga dengan Staf Khusus Wali Kota Bidang Pariwisata, Tommy Rampengan menguraikan bahwa Kecamatan Sario dan Malalayang adalah daerah strategis untuk pengembangan ekonomi kreatif, untuk memasarkan produk di destinasi wisata yang tersebar seperti Malalayang Beach Walk, Godbless Park, dan Kawasan BOB.
(Yudi Barik)