Hasil Survei Terbaru dari BAPANAS: Ketahanan Pangan di Minahasa Utara


IDNEWS.CO, MINAHASA UTARA -- Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh Bupati Minut Joune Ganda S.E. M.A.P. M.M. M.Si dan Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung S.H. M.H. pada periode tahun 2021. Survei terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Badan Pangan Nasional pada Februari 2023 menobatkan Kabupaten Minahasa Utara sebagai Kabupaten yang memiliki Ketahanan Pangan tertinggi. 

Kabar baik ini diumumkan langsung oleh Bupati Minut Joune Ganda S.E. M.A.P. M.M. M.Si pada Rabu, 13 Juni 2023, serta semakin memperkuat posisi Pemerintahan di hati masyarakat sebagai pemimpin yang peduli dengan kesejahteraan rakyatnya.

Bupati JG menyebutkan bahwa menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minut adalah kabupaten di Sulut dengan tingkat ketahanan pangan tertinggi di antara 11 kabupaten lainnya.

Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2012, Bupati Ganda mengatakan bahwa ketahanan pangan mencakup pemenuhan kebutuhan pangan bagi daerah maupun perseorangan. Hal ini tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau. Selain itu, pangan tersebut juga tidak boleh bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Dengan demikian, ketahanan pangan yang terpenuhi akan memungkinkan orang untuk hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

Dalam menentukan angka, Bapanas melakukan pengukuran indeks ketahanan pangan untuk kabupaten-kabupaten di Indonesia berdasarkan sembilan indikator utama. Hal ini dilakukan dengan alasan yang pasti. 

Sembilan indikator utama meliputi :

  1. Normative Consumption Production Ratio (NCPR) atau rasio konsumsi normatif per kapita terhadap produksi bersih beras, jagung, ubi jalar, dan ubi kayu, serta stok beras pemerintah daerah;
  2. Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan;
  3. Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan >65% terhadap total pengeluaran;
  4. Persentase rumah tangga tanpa akses listrik;
  5. Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih;
  6. Angka harapan hidup pada saat lahir;
  7. Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk;
  8. Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun; dan
  9. Persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar (stunting).

Skor berskala 0-100 kemudian dihasilkan dari pengolahan kesembilan indikator ini.

Diasumsikan bahwa semakin tinggi skor ketahanan pangan suatu daerah, maka keadaan ketahanan pangan di daerah tersebut semakin kuat.

Minut berhasil mencatat skor tertinggi di antara kabupaten-kabupaten tetangganya pada tahun 2021 dengan mencapai angka 83,69. Capaian ini didapatkan berkat penerapan metode yang berhasil diterapkan di kabupaten tersebut. Salah satu faktor yang turut berkontribusi terhadap kinerja yang baik tersebut adalah distribusi air bersih yang tergolong sangat baik.

Persentase rumah tangga tanpa akses air bersih di Minahasa Utara pada tahun 2021 hanya sebesar 11,75%. Sementara itu, di kabupaten-kabupaten tetangga angka tersebut berkisar antara 19% hingga 54%.

Data BAPANAS mengungkapkan bahwa di antara 11 kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) merupakan kabupaten yang paling rentan.

Apabila sebuah kabupaten mendapatkan skor indeks 59,98 ke bawah, maka dapat disimpulkan bahwa daerah tersebut tergolong rentan mengalami kerawanan pangan.

Indeks rendah diperoleh oleh Kepulauan Sangihe dan Sitaro karena rasio NCPR-nya tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kedua daerah tersebut mengalami defisit tinggi dalam produksi serealia dan umbi-umbian, serta stok beras pemerintah daerah yang tidak memadai.

Bupati Joune Ganda menyambut pencapaian ini dengan rasa syukur. Minut memiliki sumber daya alam yang sangat besar yang dapat dikombinasikan dengan etos kerja yang ulet dari semua komponen di Minut. Oleh karena itu, ini menjadi prestasi yang sangat penting.

Bupati JG mengungkapkan bahwa hasil ini adalah buah dari kerja keras kita semua. Saya berharap, tidak hanya dipertahankan, tetapi persentase angkanya juga dapat ditingkatkan,” ujar beliau.

Penulis Rukminto Rachman. 
Lebih baru Lebih lama