Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Pelataran Senayan, Jakarta Minggu (17/6). (Foto Tangkapan Layar ) |
IDNEWS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan ( JPKP) Maret Samuel Sueken, melalui Media Sosialnya mengatakan, Hanya PDIP yang mampu mengajarkan bagaimana mana cara mengasihi dan merangkul musuh demi kepentingan Bangsa dan Negara yang kita cintai. Minggu (17/6/2023).
Hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki kemampuan untuk mengajarkan bagaimana mengasihi dan merangkul musuh demi kepentingan bangsa dan negara. Inilah yang terbukti ketika Presiden Joko Widodo merangkul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kabinetnya, "ungkapnya.
Dan seperti yang terlihat saat ini, menjadi Ketua DPR, Puan Maharani juga mampu merangkul Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tanpa adanya dendam atau kebencian yang mengganggu.
Dalam tangan mereka, berbagai perbedaan politik tidak menjadi penghalang untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik. Inilah sebaik-baiknya contoh tentang kecintaan pada bangsa dan negara yang seharusnya menjadi contoh bagi seluruh rakyat Indonesia, "urainya.
Ibu Puan yang merupakan Ketua DPR RI, menunjukkan tanda-tanda persatuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kedua pemimpin tersebut sebelumnya telah memiliki perselisihan dan perbedaan pandangan politik, tetapi pada akhirnya mereka sepakat untuk mengesampingkan perbedaan tersebut dan bekerja sama untuk kebaikan bangsa, "jelas Ketum JPKP.
"Puan secara terbuka merangkul AHY, menunjukkan sikap toleransi dan kedewasaan dalam menyikapi perbedaan pendapat. Ia menyadari bahwa dendam dan permusuhan hanya akan menghambat kemajuan negara dan masyarakat. Oleh karena itu, ia memilih untuk memulai babak baru dengan AHY dan bersama-sama berkolaborasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik"
MenurutnyaLangkah yang diambil oleh Puan dan AHY untuk melepaskan dendam dan bersatu adalah contoh inspiratif bagi seluruh elemen masyarakat dalam berdamai dan bekerja sama demi kebaikan bersama, " Kata Maret Samuel Sueken.
Lanjut beliau, Pak jokowi merangkul Probowo selesai pilpres tahun 2019.
Pada akhir Pilpres tahun 2019, Pak Jokowi dan Prabowo bersatu untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka merangkul satu sama lain sebagai bentuk penghargaan atas keberhasilan masing-masing dalam kampanye yang telah berlangsung, "urai Maret.
Ini adalah momen sejarah bagi Indonesia, karena kedua tokoh ini telah saling menghormati dan menyatukan visi untuk membangun bangsa yang lebih baik di masa depan. Kebersamaan mereka diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus memperjuangkan persatuan dan keadilan sosial, "pungkanya.
Penulis: Rukminto Rachman.