PT. TTN Memerintahkan Penutupan Lubang Pertambangan Saat Ada 20 Penambang Masih Berada di Dalam


IDNEWS.CO, MINAHASA UTARA -- Kamis 8 Juni 2023 sekira pukul 13.00 wita, lokasi tambang Rakyat Tatelu tepatnya di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara (Minut),
Dalam proses penutupan lubang tambang tersebut, pihak PT. TTN didukung oleh oknum aparat keamanan.

Dan disaksikan personil unit Inteldim 1310/Btg, Den Intedam Kodam XIII/Merdeka dan anggota Babinsa Ramil 1310-04/Dimembe, sejumlah wartawan Minut turut memantau proses penutupan lubang tambang secara paksa, oleh pihak PT. TTN, lubang ini sedang dikelolah olah Esau Dipan (Kepala Jaga 6 Desa Tetelu), Minahasa Utara, dikutip dari media Komentar.co, jumat (9/6/2023).

Sikap arogansi ditunjukan pihak perusahaan melalui para security disaksikan para pekerja tambang tampa dapat ditolerir lagi.

"Tali pengikat terpal kami diputus, terpal dirobek, padahal itu adalah tempat kami tidur," keluh para pekerja.

Kami terdesak oleh kebutuhan hidup sehari-hari, sementara pihak perusahan terus melakukan intimidasi terhadap mereka, para penambang pun memilih terus beraktivitas tanpa mau meladeni, pihak perusahaan.

Namun dengan tekad bulat, para penambang pun mulai masuk lubang dan sisanya bersiap dipermukaan, menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi.

"Bila harus dibunuh, kami sudah pasrah daripada kami harus duďuk diam dan mati lapar, menunggu kejelasan," keluh para penambang.

Saat hujan lebat turun, para sekurity PT MSM/PT TTN tiba-tiba kembali. bersama beberapa oknum yang tidak menyebut identitasnya, langsung mendesak supaya aktivitas penambang dihentikan.

Setelah sempat berdebat karena salah satu lelaki memakai topi cream dan masker putih menyuruh para sekurity menghentikan aktivitas, dan para sekurity mulai memegang tali pengangkut barang bahkan mencoba menyentuh sarana pendukung dalam lubang, para penambang pun mencegah dengan bersuara keras.

Pria tak dikenal yang mengunakan masker kemudian dengan angkuh memerintahkan semua yang hadir mendengar pengumumannya.

"Saya wakil dari perusahaan, ada juga dari Pam Obvid. Perlu saya jelaskan lokasi ini milik perusahaan sesuai AJB yang ada di Polres. Kasus telah naik keranah hukum, di Satreskrim Polres Minut penyidiknya Aiptu Apson, sudah proses penyidikan," kata pria misterius ini sambil minta, perkataannya jangan dulu dipotong.

Lanjut dia, terakhir tanggal 21 bulan lalu ada surat dari Kapolres yang ditanda tangani, Kasat Reskrim bahwa tidak ada lagi aktivitas di tambang.

"Pihak tambang memang pernah meminta perushaan di kantor Grand Kawanua, untuk membuka lagi namun dengan cara memaksa. Sementara sesuai perintah Undang-undang, jangan ada lagi aktivitas untuk menambang, karena dianggap tambang ilegal. Selanjutnya diaserahkan ke Pam Obvid dan pihak Polsek, untuk ditutup," tandasnya.

Nada tinggi lelaki ini sontak memicu amarah para penambang, sehingga adu mulutpun sempat terjadi.

Menaiknya dihadapan semua yang hadir, saat wartawan mengkonfirmasi siapa dua sosok lelaki yang hadir bersama para sekurity dan memerintahkan pemberhentian dan penutupan lubang tambang, pria angkuh yang main perintah sekurity itu menolak untuk menjelaskan permasalahan, apakah sudah ada kekuatan hukum tetap (incrahct) dari masalah lahan ini, undang-udang manayag dipakai, lelaki itu menolak.

Dari informasi salah satu sekurity, barulah diketahui kalau pria itu berinisial LS Supervisor Sicurity PT TTN. Kehadiran dan penyampaian LS serta perintah menutup lokasi sontak meuai emosi para penambang. Pasalnya, dalam lubang tersebut ada duapuluh (20) orang penambang yag beraktivitas.

Sambil dipagar badan parabsekurity, dua pria tak dikenal inipun tiun menjauhi lokasi tambang diikuti life banyak orang yang langsung gempar di sosmesd.

Beberapa saat semua oknum dan sekurity pihak PT TTN pun turun meninggalkan lokasi.

Sekitar dua jam kemudian, para sekurity kembali lagi betsamasatu dari dua pria misterius tadi, langsung menghentikan pekerjaan para penambang, yang menurut mereka adalah tindak lanjut perintah perusahaan.

Melihat para sekurity memegangi dan, para penambang di area pun meminta agar sekurity jangan menyentuh apa-apa, karena ada duapuluh pekerja sidalam lubang.

Melihat Sonny Mongkauw menahan bagian tali blok sambil berujar, agar salah satu sekurity yang memegang tali blok melepas pegangannya.
"Kamu jangan pegang tali itu, kasihan saudara-saudara kita yang dalam lubang," katanya dengan suara keras.

Sekurity itu kaget dan mundur dengan cepat tanpa melihat ke belakang, kalau ada fully blok. Akibatnya, bagian pinggang sekurity tersebut tampak memar karena benturan itu.

Pihak perusahaan terus bersikukuh menutup lokasi, sehingga beberapa penambang pun terus berkoar, namun tidak ada upaya untuk beradu fisik.

"Sekali lagi kami minta, perusahaan pakailah rasa kemanusiaan. Kami disini mencari untuk makan agar dapat menyambung hidup kami. Kami hotmati hukum dan undang-undang. Tapi jangan tutup lubang ini karena didalam lubang ada puluhan manusia, kami bukan binatang," pinta Joshua salah satu penambang.

Melihat salah satu penambang sudah tak mampu menahan kesedihan sehigga tak sadarkan diri, para sekurity dan lelaki tak jelas tadi kembali keluar dari lokasi sehingga suasana kembali tenang.

Para penambang melanjutkan pekerjaan, kemudian mengambil material galiannya diangkut untuk biaya pengobatan dari Esau Dipan (pemilik lubang) karena saat ini lagi berada di rumah sakit (sedang di opname).
Sampai berita ini terbit, suasana di lokasi tambang aman dan kondusif.

Seauai hasil kesimpulan para wartawan, masalah antaŕa para penambant dan sekurity terjadi karena mis komunikasi akibat pihak psrusahaan tidak pernah hadir (turin lagsung).

"Kami juga menyesalkan, sampai saat ini perusahaan tidak pernah wujudkan janji mereka. Sampai detik ini kami selalu diancam, silahlanberurusan dengan polres, sementara kami tidak pernah melihat AJB maupun legalitas resmi perusahaan," tutup salah satu dari para penambang.**
Lebih baru Lebih lama