IDNEWS.CO, MINAHASA UTARA -- Khatam Alquran merupakan salah satu upacara adat yang biasa dilakukan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur karena sudah mampu membaca dan menamatkan Alquran. Kepandaian membaca Alquran dalam masyarakat merupakan suatu keharusan dan kebanggaan dalam keluarga Muslim.
Ditengah-tengah masyarakat, kemampuan membaca Alquran dengan baik memiliki nilai penghargaan yang sangat tiggi. Hal ini disebaabkan hampir semua aktivitas dalam masyarakat muslim sangat kental dengan kebiasaan membaca Alquran. Seseorang baru dianggap tokoh masyarakat bila dia terbiasa dan mampu membaca Alquran dengan baik.
Bagi Masyarakat Muslim, bila sudah mampu dan tamat membaca Alquran, biasanya ingin sekali untuk dikhatamkan. Begitupun Majelis Pengajian Nurussalam Kualabatu tempat mengaji atau belajar Alquran tersebut sebagai bentuk kegembiraan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Majelis Pengajian Nurussalam Kualabatu berhasil menghadirkan prestasi luar biasa dengan bimbingan dari tiga tokoh guru mengaji terbaik, yaitu Hji Norma Laha, Rosmiaty Tanrere, dan Munir Adjulan. Melalui upaya dan dedikasi mereka, enam murid berhasil menyelesaikan pengajian secara utuh.
Para murid ini telah menunjukkan kegigihan dan ketekunan mereka dalam mempelajari dan memahami ajaran agama. Dengan bimbingan dari para guru yang berpengalaman, mereka mampu mencapai hasil yang mengagumkan dalam memahami dan membaca Al-Quran. Kesuksesan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para murid, tapi juga bagi Majelis Pengajian Nurussalam Kualabatu.
Hatam Al-Quran di selenggarakan Di Mesjid Nurussalam Kualabatu Kecamatan Likupang Timur. Kabupaten Minahasa Utara, Jumat (29/62023).
Ke 6 yang dihatam Al-Quran itu adalah :
1. Suryati Bendah
2. Linda Mamoto
3. Hji Masitha Laha
4. Fatma Laha
5. Asma Mardia
6. Sutina Mardia.
Keimanan memang harus ditanamkan sejak dari anak-anak sampai ke liang lahat, Pemahaman akan kitab suci Alquran memang harus menjadi prioritas utama.
Hal ini dikatakan Guru Mengaji Majelis Pengajian Nurussalam Kualabatu, Ibu Rosmiaty Tanrere, ujarnya kepada idnews. co, dalam acara Khataman Alquran, Jumat (29/6/2023).
Adapun tujuan diadakannya Khatam Alquran ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sebagai salah satu upaya untuk melihat dan mengukur kemampuan kami dalam membaca Alquran untuk tingkat dasar dan terakhir sebagai motivasi bagi yang belum Khatam," ujar Fatma Laha
Selain itu, acara ini juga sebagai motto "Taqwa, cerdas dan terampil", maka mempelajari Alquran itu penting. Bukan hanya sekedar mengetahui cara membacanya, tapi juga mengkhatamkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Fatma Laha lagi.
Hal yang sama disampaikan oleh Guru mengaji Majelis Pengajian Nurussalam Kualabatu, Ibu Hj Norma Laha, Ia mengaharapkan agar yang belum khatam supaya melanjutkan di rumah
Dengan bimbingan keluarga/suami dan masyarakat. Belajar butuh konsistensi berkelanjutan, dan ibu - ibu membutuhkan sokongan dari keluarga/suami dan masyarakat, karena Majelis Pengajian Nurussalam Kualabatu hanya bisa menghantarkan mereka sampai mereka mampu membaca Alquran. "Dari yang tadinya sama sekali tidak mampu membaca Alquran menjadi mengerti. Kepada ibu - ibu, khatam Alquran bukan berarti selesai. Namun, jauh lagi perlu kita mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Hj Norma Laha Kepada IDNEWS.Co.
Imam Mesjid Nurussalam Bapak Sian Tambulango mengatakan, memahami al-Qur'an adalah kewajiban setiap muslim. Allah memberikan akal dan fikiran kepada manusia yang tujuannya semata-mata agar manusia memikirkan apa-apa yang telah Allah turunkan semua yang ada di alam semesta. Salah satunya adalah al-Qur'an yang dijadikan pedoman hidup oleh umat islam, "ucapnya.
Qur’an karim adalah kalamullah, kitab suci yang agung, mukjizat terbesar yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad SAW, yang dapat mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, sebagai syifa atau penyembuh jiwa, juga petunjuk dan rahmat, "urainya.
Harusnya dalam hal-hal yang sangat mendesak yang mengganggu ketenangan jiwanya atau menjadi syarat bagi kebahagiaannya. Disinilah informasi tuhan itu datang yaitu “al-Qur’an” sebagai wahyu Ilahi. Mengapa pertanyaan tersebut dikaitan dengan agama?. Salah satu ilmuan yakni Mahmud Syaltut menyatakan bahwa, “Agama adalah ketetapan-ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada nabinya untuk dijadikan pedoman manusia”. Tidak lain hanyalah al-Qur’an sebagai pengatur kehidupan manusia terutama umat islam. Hidup manusia bagaikan lalu lintas, masing-masing ingin berjalan selamat sekaligus cepat sampai tujuan. Namun karena kepentingan mereka berbeda-beda, maka apabila tidak ada peraturan lalu lintas kehidupan pasti akan terjadi berantakan, "ucap Tambulango.
Oleh karena itu dengan al-Qur’an hidup manusia akan teratur, karena al-Qur’an diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk dan aturan supaya manusia terarah jalannya. وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ “Dan sungguh telah kami mudahkan al-Qur’an (itu) untuk menjadi pelajaran (dipelajari), maka adakah orang yang akan mengambil pelajaran?”. (QS. al-Qamar: 22) Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Sesungguhnya Allah dengan al-Qur’an ini akan mengangkat atau meninggikan (derajat) beberapa kaum (bangsa), dan sebaliknya akan merendahkan atau menjatuhkan (derajat) kaum-kaum (bangsa) yang lain” (HR. Ad-Darimi dari Umar r.a) Dari beberapa ayat dan hadits diatas hasilnya sudah terbukti, bahwa banyak orang yang berilmu terangkat derajatnya semasa di dunia, terlebih lagi bagi orang yang berilmu dengan meyakini serta mengamalkan bahwasannya semua ilmu memang bersumber dan sudah terbukti keotentikan al-Qur’an, "urai Imam Sain.
Rasulullah SAW memotivasi kita semua untuk mempelajari al-Qur’an, “sebaik-baiknya kalian adalah orang yang, mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya”. Beliau juga bersabda : “Barang siapa yang mengajarkan satu ayat dari kitab Allah, maka baginya pahala selama ayat itu dibaca”. Kaum salaf amat perhatian terhadap masalah tersebut, sehingga mereka dengan skarela mencurahkan waktu dan hidupnya untuk itu, seperti seorang tabiin yang bernama Abu Abdurrahman as-Sulaimi, beliau belajar al-Qur’an dengan sungguh-sungguh kepada Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Mas’ud. Setelah itu ia menyibukkan diri untuk mengajarkan kepada manusia selama 40 tahun di masjid Kuffah. Tabiin inilah yang meriwayatkan hadits diatas, seraya menyatakan, “inilah hadits yang membuatku bertahan duduk ditempat ini”. Salah satu firman Allah swt : إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ “al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kisah yang jelas”. (QS. Yasin :69) Dari ayat diatas kita mengetahui bahwa betapa agungnya al-Qur’an, "ucapnya Sain lagi.
Jadikanlah ia sebagai pedoman hidup kita. Hendaknya kita mengetahui bahwa ia diturunkan tiga tujuan mulia yaitu tilawah, tadabbur dan amal. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsman berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an diturunkn untuk 3 perkara, untuk ta’abbud(ibadah), tilawah(dibaca), dan untuk dipelajari atau dipahami maknanya dan diamalkan”. Dengan dasar itu marilah kita mengisi hidup kita dengan membaca, mentadabburi, serta mengamalkan al-Qur’an. Karena al-Qur’an mempunyai beberapa manfaat seperti terkumpulnya pahala, syafaat di hari kiamat, sebagai kebaikan bagi si pembaca, sebagai obat hati dan jiwa, dan masih banyak lagi manfaat yang lainnya, "pungkas Imam Dua Periode di Mesjid Nurussalam Kualabatu.
Acara Khatam Al-Quran dihadiri Imam Mesjid Nurussalam, tokoh-tokoh masyarakat, toko Agama, toko perempuan, Kepala Jaga (Pala) 3, Sekretaris (Sekdes) Desa Sarawet, toko pemuda dan dari unsur BTM- Mesjid Nurussalam Kualabatu. Dilanjutkan Doa Makan dan santap siang bersama.
Penulis: Rukminto Rachman.