"Jemmy James Jeremias, Kepsek SMA Negeri 1 manado katakan, Dirinya sangat menyayangkan sikap oknum LSM tersebut terkesan tak tau kondisi sebenarnya".
Kepsek sma negeri 1 manado, jemmy james jeremias, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Merasa dituding sebagai telah mencoreng Dunia Pendidikan oleh salah satu Oknum LSM karena mengeluarkan salah satu Siswa dari Sekolah, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manado, Jemmy James Jermias angkat bicara.
Dengan nada sedikit menyindir Dirinya sangat menyayangkan sikap oknum LSM tersebut terkesan tak tau kondisi sebenarnya.
Menurutnya sepanjang sejarah menjabat sebagai Kepsek Ia belum pernah mengeluarkan siswa dari sekolah kalau tidak ada permasalahan kompleks.
Apalagi pelajar bersangkutan sangat memusingkan pihak sekolah untuk mencoba, menjembatani ke pihak orang tua bersangkutan mencari tau kondisi selama berada di rumah.
"Kalau maksud dari LSM siswa itu inisial DR mereka tau tidak keadaan bersangkutan selama beraktifitas di sekolah?, harus konfirmasi ke mari dulu baru muat berita jangan asal ngelontot kemudian implikasi multi tafsir," tegas Jeremias, saat wartawan mewancarainya, Rabu (26/7/2023) melalui telpon seluler.
Jeremias juga menjelaskan kembali bahwa kondisi pelajar DR hampir setiap sekolah selalu bolos absen dari kehadiran tatap muka, bahkan kehadirannya sangat parah hari ini masuk besok alpha dan seterusnya seperti itu.
"Kami pihak guru maupun perwalian bahkan saya selaku kepala sekolah telah berupaya agar DR itu tetap sekolah, namun kembali ke pribadinya serius ato tidak karena managemen SMA 1 sendiri sudah berupaya semaksimal mungkin agar anak itu tetap sekolah. Nyatanya bersangkutan peluang besar mau belajar jauh dari harapan," tandasnya.
Lebih jauh lagi Kepsek menjelaskan hasil dari laporan ke pihak sekolah siswa bersangkutan ini kadang kala bergaul sesama teman hingga larut malam sehingga pagi hari waktu sekolah pun kesulitan bangun.
" Makanya Dia kesulitan kalau tiba mau sekolah sering bangun kesiangan ujung-ujungnya pelajaran ketinggalan. Kami beberapa bulan lalu sempat memanggil orang tuanya atas kesepakatan bersama pihaknya berharap agar anaknya selesaikan dulu ujian kenaikan sekolah, setelah itu baru ajukan pindah ke sekolah lain," ucap Jeremias.
Seraya menambahkan kembali sehingga sekolah berupaya memberikan nilai dan kenaikan kelas walau kondisi sebenarnya tidak demikian.
" Namun usai naik kelas ternyata anak ini enggan pindah dan tetap mau sekolah di sini, Saya langsung ambil sikap untuk keluarkan agar tidak berjankitan bagi siswa lain. Ini upaya terakhir sebab sesuai komitmen dengan orang tua murid kemarin mau pindah nyatanya berubah," jelas Jeremias. (Yudi Barik)