"PDAM Manado Jadi Inspirasi, Bupati Maros Studi Banding untuk Pengembangan PDAM".
Wali kota,Andrei Angouw bersama Bupati Maros serta Dirut PDAM, Meky Taliuna bahas mengenai pengelolaan air bersih, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Sinergi antara dua Daerah dalam pengelolaan sumber daya alam semakin terasa nyata.
Sekitar tadi Pagi, Kantor PDAM Manado menjadi saksi pertemuan bersejarah antara Wali Kota Manado, Andrei Angouw, dan Bupati Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam operasionalisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kedua daerah tersebut.
Pantauan dari tim liputan IDNEWS.CO, suasana di Kantor PDAM Manado terasa hangat ketika Bupati Maros, bersama rombongan, tiba di lokasi. Wali Kota Manado, Andrei Angouw, menyambut hangat Bupati Maros dan timnya, menunjukkan semangat kolaboratif untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Sesi foto bersama |
Kehadiran Bupati Maros dan Timnya bukan semata sebagai kunjungan biasa, tetapi merupakan langkah konkret dalam mengembangkan PDAM Maros ke depan. Dalam kunjungan kerja ini, Bupati Maros didampingi oleh Kepala PTSP, Dirut, dan pimpinan PDAM Maros.
Mereka memiliki tujuan jelas, yaitu untuk melakukan studi banding terhadap operasionalisasi PDAM Manado, sebagai inspirasi untuk pengembangan PDAM Maros di masa mendatang.
"Kita ingin belajar dari pengalaman sukses yang telah diraih oleh PDAM Manado. Kami tertarik dengan berbagai aspek, mulai dari manajemen, administrasi, pengenaan tarif, hingga pemanfaatan aset dan fasilitas," ungkap Bupati Maros, saat wartawan mewancarainya, Kamis (10/8/2023).
Pada sesi presentasi, Direktur PDAM Manado, Meiky Taliwuna S.E, M.M, dengan penuh antusiasme menjelaskan perjalanan panjang PDAM Manado. Ia memaparkan bagaimana kerjasama yang terjalin dengan Belanda telah membentuk dasar kuat dalam mengelola sumber daya air di kota ini.
Selain itu, Direktur Meiky juga memberikan gambaran tentang tantangan-tantangan yang dihadapi PDAM Manado dalam menjalankan operasionalnya, serta berbagai inovasi yang telah diterapkan.
Dalam penjelasannya, Direktur Meiky menegaskan pentingnya melibatkan berbagai pihak dalam menjalankan operasional PDAM.
"Kami melibatkan BPKP, Inspektorat, dan bahkan pihak Kejaksaan untuk menjaga profesionalisme dan transparansi dalam setiap langkah operasional," ungkapnya.
Dalam kaitannya dengan kerjasama antardaerah, Wali Kota Manado juga turut memberikan pandangan yang kuat. Ia menekankan perlunya pemahaman bersama dan kolaborasi yang erat antara daerah-daerah, guna menjaga kualitas pelayanan air bersih bagi masyarakat.
Sesi diskusi tak hanya berkisar pada aspek teknis, tetapi juga membahas tentang proses pengadaan barang, terutama metode lelang yang transparan.
Meiky menjelaskan bahwa dalam kerjasama seperti ini, lembaga-lembaga seperti Kejati Sulut, BPKP Provinsi, dan pemerintah daerah memiliki peran yang penting untuk menjaga integritas dan efisiensi.
Terkait dengan tarif air, Dirinya menjelaskan bahwa tarif ini ditetapkan berdasarkan SK Gubernur dengan rentang harga antara 6.000 hingga 15.000 per kubik. Proses penetapan tarif melalui tahapan yang terukur dan transparan, melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Wali Kota.
Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menjalin kerjasama yang lebih erat antara PDAM Manado dan PDAM Maros. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat kota dan kabupaten, serta menjadi contoh inspiratif bagi daerah-daerah lain dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air. (Yudi Barik)