"Transparansi utama, BPJN bakal dampingi proyek dengan kejaksaan tinggi sulawesi utara".
Saat konfrensi pers berlangsung, (foto idnews.co) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Dalam terobosan luar biasa, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara mengumumkan pagu alokasi dana senilai Rp.563 Miliar pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk proyek pembangunan jalan dan jembatan.
Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio, dalam Konfrensi Pers awal tahun, Senin (26/2/2024) Siang tadi, mengisyaratkan langkah maju sebagai tonggak sejarah dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang merata di wilayah tersebut.
Sebagai pendorong utama pembangunan, BPJN Sulut tidak main-main. Dua proyek multiyears dengan skala luar biasa akan diimplementasikan, memfokuskan diri pada peningkatan konektivitas daratan.
Segmen Wori-Likupang di Kabupaten Minahasa Utara akan menjadi saksi perkembangan signifikan, begitu juga dengan paket Maelang-Biontong di Kabupaten Bolaang Mongondow yang diharapkan memberikan dampak positif yang besar.
Kabupaten Kepulauan Talaud juga tidak luput dari perhatian BPJN Sulut. Proyek Essang-Rainis senilai Rp58 miliar dan paket Beo-Essang-Rainis senilai Rp71 miliar akan menjadi pilar penting dalam pengembangan infrastruktur di kawasan ini.
Pembenahan Jembatan Minaesa di Wori yang rusak akibat banjir kota Manado menunjukkan responsibilitas BPJN Sulut terhadap kebutuhan mendesak masyarakat.
Hendro Satrio menyampaikan rasa optimisme yang tinggi, mengungkapkan bahwa pagu alokasi dana sebesar Rp.563 miliar tersebut masih dapat berkembang pesat jika usulan Inpres Jalan Daerah (IJD) mendapatkan persetujuan dari Menteri PUPR, Bappenas, dan Kememkeu.
Dengan visi dan misi yang jelas, BPJN Sulut berkomitmen untuk tidak hanya melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, tetapi juga memastikan transparansi dan akuntabilitas melalui pendampingan dari Kejaksaan Tinggi Sulut.
Berita terkini ini tidak hanya menggema di Sulawesi Utara, tetapi juga menarik perhatian nasional karena menandakan semangat pembangunan yang menggerakkan roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Proyek ini dianggap sebagai landasan penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan memajukan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan langkah besar, BPJN Sulut membuktikan bahwa mereka bukan hanya pelaksana proyek, tetapi juga arsitek perubahan menuju masa depan yang lebih cemerlang. (Yudi barik)