Skandal Penggelembungan Suara di Sulut, Djafar Alkatiri Desak Hentikan Rekapitulasi Si Rekap

"Djafar Alkatiri Bongkar Kejanggalan Pemilu, KPU Sulut Akui Kesalahan dalam Proses Si Rekap".

Senator Djafar Alkatiri saat menjelaskan dalam konfrensi pers, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, MANADO,- Senator Sulawesi Utara, Hi.Djafar Alkatiri membongkar adanya kecurangan dalam proses Rekapitulasi Perhitungan Suara, pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 Khususnya Sulawesi Utara.


Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor DPD Sulut, sekitar Jum'at (16/2/2024) tadi Malam Dirinya dengan tegas meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, segera hentikan sistim perhitungan suara memakai Si Rekap.


" Banyak sekali kecurangan sampai pada penggelembungan suara,Sirekap harus dihentikan segera kalau perlu malam ini. Saya punya data akurat hasil temuan dan itu akan berpotensi pada kasus pidana, jika KPU Sulut terus memaksakan perhitungan berlangsung," tegas Djafar dihadapan para wartawan saat konfrensi pers berlangsung.

Hasil temuan kecurangan oleh sistim sirekap kpu sulut, (foto idnews.co)

Pihaknya membeberkan beberapa data wilayah dimana memang terjadi penggelembungan suara secara besar-besaran, sehingga angka suaranya sangat fantastis. Padahal jumlah pemilih tidak singkron dengan hasil perhitungan yang tertera dalam Plano maupun C1.


" Minahasa Selatan misalnya TPS 003 Tonsewer Selatan Calon DPD nomor urut 2 peroleha suara 800 suara. Begitu juga nomor urut 8 suaranya sampai menembus angka 502 suara, padahal di plano tidak begitu perbedaan mencolok muncul hanya tercatat 179 suara. Sungguh sangat naif selisih suara hasil temuan," tandas Alkatiri.


Sementara lanjut Alkatiri rata-rata jumlah pemilih sah sesuai dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya sampai pada angka 200 dan 300 tiap TPS.

Djafar alkitir saat menunjukkan hasil temuan kecurangan dalam sistim sirekap, (foto idnews.co)

" Begitu juga dengan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Lolak Baturapa calon nomor urut 2 memperoleh suara 542 suara kan sangat lucu ini hasilnya. Perbedannya sangat jauh dari hasil C1 yang ada dan itu kami punya data secara otentik kecurangannya," jelas Alkatiri.


Makanya kata Djafar pihak KPU Sulut telah mengakui secara benar bahwa SiRekap memang bermasalah, sebab ini hanya memakai tangan manusia bukan sistim bekerja sehingga kecurangan terus terjadi.


" Makanya sekali lagi saya meminta segera KPU untuk hentikan SiRekap jangan paksakan berjalan terus, kalau tidak akan ada gelombang besar bakal menghantam pola kecurangan terjadi. Sesuatu salah jangan dipaksakan ujung-ujungnya bakal berhdapan dengan hukum," tegas Senator Djafar Alkatiri.


Hal senada juga dikatakan Calon DPD, Putri Rejeki Kasad Dirinya dengan mengatakan bahwa hasil temuannya KPU Sulut lalai dalam tugasnya.


Dirinya sangat menyayangkan sistim pemilu tahun 2024 hampir sama dengan 5 tahun lalu, banyak kecurangan terjadi dimana-mana.


" Hampir seluruh wilayah se- sulawesi utara daerah manapun terjadi penggelembungan suara untuk DPD dan ini bakal berpotensi ke ranah hukum. Sangat jelas unsur kesengajaan mengotak-atik hasil suara dalam pemilu pasti kena pidana," tandas Putri.


Apalagi lanjutnya pihak KPU Sulut sendiri dengan kesadaran mengatakan bahwa benar terjadi kesalahan dalam sisitim pengimputan perolehan suara DPD.


" KPU sendiri sudah mengaku adanya kesalahan dalam SiRekap, Saya bersama Pak Djafar mendengar sendiri penyataan dari Penyelenggara Pemilu yakni KPU. Makanya segera hentikan SiRekap itu sebelum terjadi kesalahan lebih fatal lagi dan kembali seperti biasa memakai plano yang ada," tandas Putri.


(Yudi barik)



Lebih baru Lebih lama