Strategi Resmob Polda Sulut Berhasil, Calvin Diamankan di Rumah Kopi Hoklae Caffe

"Pengusaha di minahasa utara jadi korban, aktivis ditangkap dengan uang Rp 25 Juta".

Diduga tersangka pemerasan cc alias calvin ditangkap resmob polda sulut, (foto lidik.com)

IDNEWS.CO, MANADO,- Sekitar Minggu (03/03/2024), kejadian mengejutkan terjadi di Megamas, Kota Manado, ketika Tim Resmob Polda Sulut berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap seorang aktivis dengan inisial CC alias Calvin di Rumah Kopi Hoklae Caffe sekitar pukul 18:30 WITA.


Calvin diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap seorang pengusaha bernama Vokla di Talawaan, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara.


Menurut laporan polisi dengan nomor LP/A/III/2024/SPKT.DITKRIMUM/POLDASULUT pada Rabu, 3 Maret 2024, Tim Resmob Polda Sulut merespons adanya laporan dari Fokla, pelapor yang menyebutkan bahwa Calvin meminta uang sebesar Rp 25 juta.


Ancaman dari Calvin adalah menyebarkan berita buruk jika tuntutannya tidak dipenuhi. Dengan cepat, Tim Resmob Polda Sulut merencanakan strategi untuk melakukan OTT setelah menerima laporan tersebut.


Pada TKP di Megamas, tepatnya di Rumah Kopi Hoklae Caffe, tim berhasil mengamankan Calvin bersama barang bukti berupa uang sebesar Rp 25 juta dan HP iPhone XR warna hitam.


Pelaku dan barang bukti kemudian dibawa ke Mako Polda Sulut untuk pemeriksaan lebih lanjut.


Fokla, selaku pelapor, menyatakan bahwa mungkin masih ada pelaku lain di balik Calvin, dan mendesak Polda Sulut untuk menyelidiki lebih lanjut. Saat dimintai keterangan, Fokla menyebut bahwa pelaku pernah mengatakan bahwa berita akan dihapus jika sudah diberikan uang sebesar Rp 100 juta oleh inisial SR.


Humas Polda Sulut membenarkan kejadian OTT ini, dan mengonfirmasi bahwa pelaku akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kabid Humas Polda Sulut, Michael Thamsil, menyatakan bahwa rilis resmi akan dilakukan pada hari berikutnya, Selasa (05/03/2024).


Kejadian ini menjadi sorotan karena melibatkan seorang aktivis yang terlibat dalam aksi pemerasan, dan publik menantikan pengungkapan lebih lanjut dari pihak berwenang terkait kasus ini.


(Yudi barik)

Lebih baru Lebih lama