Polemik Gladi Resik Persiapan Pelantikan Antara Limpepas Versi Dumais Dewan Manado, Ini Tanggapan Turangan

"Ketua LSM AMTI, Tomi Turangan mengatakan, Artinya menandakan bahwa Money Politik merupakan pekerjaan paling berbahaya".

ketika persiapan gladi resik 40 anggota dewan manado terpilih periode tahun 2024-2029, (foto berita manado.com)

IDNEWS.CO, MANADO,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manado tengah mempersiapkan Agenda pelantikan Anggota terpilih Periode Tahun 2024-2029 pada Tanggal (14/8/2024) mendatang.


Sejumlah persiapan tengah dilakukan oleh pihak Sekretariat Dewan termasuk Gladi Resik yang sudah dilaksanakan Pagi tadi. Sejumlah 40 Anggota Dewan telah menerima arahan serta petunjuk untuk kesiapan porses pelantikan nantinya.


Dari sekian banyak yang ada justru dari Partai Gerindra sendiri sempat merubah suasanya gladi resik. Pasalnya Dua Anggota terpilih dari Daerah Pemilihan Tuminting,Bunaken, Bunaken Kepulauan, yakni Indra Limpepas dan Ferdinan Dumais hadir secara bersamaan.


Tentunya suasana kala itu sempat membingungkan pihak Sekretariat Dewan sebab satu lainnya saling mengklaim. Indra Limpepas berdasarkan suara terbanyak sementara Ferdinan Dumais hasil keputusan lewat SK KPU Manado.


Bahkan kedatangan Indra juga membawa SK DPC Partai Gerindra Manado dimana tertulis meminta agar Gubernur, maupun Lembaga Dewan harus melantik Dirinya sebagai Anggota Dewan terpilih.


Namun situasi terakhir usai gladi resik ternyata Partai dengan resmi menarik kembali SK tersebut, dan pada akhirnya Dewan terpilih Dapil Tuminting, Bunaken, Bunaken Kepulauan yakni Ferdinan Dumais.


Tentunya sepanjang sejarah dalam pelantikan DPRD Manado baru kali inilah muncul situasi begini, Artinya menandakan bahwa Money Politik merupakan pekerjaan paling berbahaya.


" Menganggap dengan menyogok Warga untuk memilih kandidat Calon Legislatif adalah hal paling gampang, nyatanya harus berurusan dengan Hukum," ucap Ketua LSM AMTI Pusat, Tomi Turangan saat awak media meminta tanggapannya, Sabtu (10/8/2024) Malam ini.


Dirinya berharap berkaca dari sebuah pengalaman seharusnya figur dari seorang Dewan bukan dilihat banyaknya Uang, namun lebih dari itu figur serta ketokohan lah yang harus menjadi nilai penting.


" Menjadi politisi apalagi duduk dalam parlemen bukan hasil dari money politik, akan tetapi kepopuleran serta masyarakat mengenal itu lebih penting. Bahkan lebih dari itu apa yang sudah diperbuat untuk masyarakat juga menjadi point utama," tandas Turangan.


Seraya menambahkan lagi, samping kritik serta peka dengan kondisi warga mau berbuat terbaik demi kesejahteraan rakyat itu adalah utama.


" Plusnya kita mampu menyuarakan apa kehendak rakyat kunci utama samping modal ada, kecerdasan serta punya wawasan luas sudah itu boleh mencalonkan diri. Tapi lahir dari produk duit tong kosong bunyinya nyaring hanya memegang 4 D saja, Duduk, Diam, Dengar, dan Duit, alias Bogo-bogo," tegas Turangan.


(Yudi barik)

Lebih baru Lebih lama