Kebahagiaan Warga Miangas, Dampak Positif Pembukaan Jalur Penerbangan oleh Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado

 "Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Dorong Pertumbuhan Ekonomi Miangas Melalui Penerbangan Perintis".

kepala bandar udara wilayah VIII cabang manado, Ambar Suryoko, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, MANADO,- Warga Kepulauan Miangas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, kini merasakan kebahagiaan yang mendalam sejak jalur penerbangan ke Wilayah mereka diaktifkan oleh pihak Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado pada 19 Februari 2024 lalu.


Aktivasi kembali jalur ini telah membawa perubahan signifikan, tidak hanya dalam hal mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk perekonomian, pendidikan, dan Pariwisata Lokal yang selama ini terisolasi.


Kehadiran rombongan dari Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado yang dipimpin oleh Ambar Suryoko, S.E., MM, Kepala Kantor Otban Wilayah VIII, disambut dengan antusiasme yang luar biasa oleh masyarakat Miangas, sebagaimana tampak dari wajah-wajah ceria penduduk setempat yang telah lama mendambakan peningkatan aksesibilitas ini.


Kehadiran mereka bahkan disambut oleh Ketua Suku setempat menunjukkan betapa pentingnya momen ini bagi masyarakat lokal.

saat berada di daerah miangas kabupaten kepulauan talaud, (foto istimewa)

Ambar Suryoko dan rombongannya juga dijemput secara resmi oleh Camat setempat serta perwakilan dari TNI dan masyarakat, menandakan kerjasama yang erat antara berbagai pemangku kepentingan dalam menyambut perubahan positif ini.


Meski kunjungan mereka hanya berlangsung sehari, kesan yang ditinggalkan begitu mendalam dan penuh makna.


Selain membuka jalur penerbangan, pihaknya juga melaksanakan berbagai kegiatan sosial, termasuk memberikan bantuan keperluan pendidikan bagi anak-anak di Pulau Miangas melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).


Ini menjadi bukti nyata dari komitmen Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII di bawah kepemimpinan Ambar Suryoko, yang melihat potensi besar di Miangas, terutama dalam sektor pariwisata yang masih sangat alami dan belum banyak tersentuh oleh perkembangan modern.


Dengan laut yang begitu jernih, pemandangan tropis yang indah, serta masyarakat dikenal ramah dan saling menghormati, Miangas memiliki semua syarat untuk berkembang menjadi destinasi wisata menonjol.


Ambar Suryoko menyatakan bahwa dengan terbukanya akses udara, ekonomi lokal di Miangas diharapkan dapat berkembang secara signifikan.


Kehidupan masyarakat mayoritas adalah pelaut, selama ini hanya bergantung pada hasil tangkapan ikan untuk menghidupi keluarga, kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang.


Kehadiran penerbangan perintis bersubsidi yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, diharapkan tidak hanya memudahkan mobilitas warga, tetapi juga dapat menurunkan harga kebutuhan pokok di wilayah yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).


Maskapai Sam Air kini secara rutin melayani rute penerbangan Manado – Siau – Naha – Miangas – Melonguane dengan kapasitas maksimal 17 penumpang, serta beberapa rute lainnya yang menghubungkan Gorontalo, Pahuwato, Palu, Buol, dan Bolmong.


Dengan frekuensi penerbangan dua kali seminggu, upaya optimalisasi jalur udara ini terus dipantau untuk memastikan standar keselamatan, kenyamanan, dan keamanan yang tinggi bagi para penumpang.


Dalam hal ini, Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII memainkan peran penting dalam mengatur regulasi dan pengawasan, berbeda dengan peran operator bandara yang dijalankan oleh Angkasa Pura. 


Dengan komitmen bersama, Miangas diharapkan tidak lagi hanya menjadi wilayah yang dikenal karena keterpencilannya, tetapi juga sebagai contoh sukses dari bagaimana pembangunan infrastruktur transportasi dapat membawa perubahan signifikan bagi daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.


(Yudi barik)

Lebih baru Lebih lama