Minut, Idnews.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Minut saat ini menjadi tempat berbagi ilmu kesehatan ibu dan anak lewat program Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST).
Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI, bekerja sama dengan Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, dan Japan International Cooperation Agency (JICA),bertujuan untuk berbagi keahlian di bidang kesehatan bagi ibu dan anak.
Bertempat di Puskesmas Kolongan, Kecamatan Kalawat pada Rabu, (23/10/2024), Perwakilan dari negara Burundi, Kamboja, Fiji, Laos, Nepal, dan Timor Leste mengikuti program Pembagian Pengetahuan (KSP) tentang Buku Panduan Kesehatan Ibu dan Anak.
Program ini juga melibatkan partisipasi dari lima provinsi di Indonesia, yaitu Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara.
Pjs. Bupati Minahasa Utara, Reza Dotulung, S.S.T, M.App.Ec., menyambut dan mendampingi para peserta selama kunjungan mereka ke wilayah tersebut. Beliau memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kesehatan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Minut Stela Safitri mengatakan, bahwa program-program di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, RSUD Maria Walanda Maramis, Puskesmas Kolongan, dan Posyandu Desa Watutumou 2 sedang berjalan dengan baik dan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Menurut Kadis Stela KSP bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di negara-negara peserta dalam mengelola kesehatan ibu dan anak. “Melalui program ini, kabupaten Minahasa Utara telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak di negara-negara berkembang lainnya,” ucap Safitri
Lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stela Safitri, M.Kes., menyampaikan poin-poin penting dari acara ini:
– Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular: Program ini merupakan contoh nyata dari semangat Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular, dengan Indonesia berperan sebagai negara donor yang berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan negara-negara berkembang lainnya.
– Fokus pada Kesehatan Ibu dan Anak: Fokus program pada kesehatan ibu dan anak menggarisbawahi pentingnya isu ini bagi negara-negara berkembang.
– Pengembangan Kapasitas: KSP bertujuan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di negara-negara peserta dalam mengelola kesehatan ibu dan anak.
– Dukungan JICA: Peran JICA dalam memfasilitasi dan mendukung program ini menunjukkan komitmen Jepang dalam membantu negara-negara berkembang.
– Partisipasi Aktif: Partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, JICA, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, mencerminkan komitmen kuat untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia dan secara global.
Program ini diharapkan dapat menjadi model sukses untuk KSST dan berdampak positif pada peningkatan kesehatan ibu dan anak di negara-negara peserta.(FM)