KPU Sulawesi Utara Gelar Simulasi Pilkada 2024, Meningkatkan Transparansi dan Efisiensi Pemungutan Suara

 "Fokus pada Pemilih Prioritas dan Pencegahan Kesalahan Administrasi, KPU Sulut Siapkan Pilkada 2024 dengan Teliti".

saat simulasi berlangsung, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, SULUT,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara telah melaksanakan simulasi pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi hasil suara untuk pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang akan digelar dalam Pilkada Serentak tahun 2024.


Kegiatan simulasi ini berlangsung di depan Kantor KPU Sulawesi Utara pada Jumat (18/10/2024) dan bertujuan untuk mempersiapkan seluruh tahapan teknis pemilihan agar berjalan sesuai prosedur, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang alur pemungutan dan penghitungan suara secara jelas dan transparan.


Ketua KPU Sulawesi Utara, Kenly Poluan, menyatakan bahwa simulasi ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan gambaran proses pemungutan dan penghitungan suara yang akan terjadi pada hari pemilihan, namun juga sebagai kesempatan untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap berbagai potensi masalah teknis yang mungkin timbul.


Poluan menegaskan bahwa simulasi serupa akan digelar di berbagai titik yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan penuh di seluruh wilayah dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024.


Dalam kesempatan yang sama, Idham Holik, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU RI, menekankan bahwa simulasi ini sangat penting sebagai media pembelajaran bagi seluruh penyelenggara pemilu. Menurutnya, melalui kegiatan ini KPU dapat mengevaluasi sejauh mana efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pemungutan serta penghitungan suara, sekaligus mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki sebelum hari pemilihan tiba.


Hal ini dilakukan demi menjamin bahwa seluruh proses akan berjalan lebih tertib dan sesuai dengan standar operasional yang berlaku.


Idham Holik juga menegaskan bahwa salah satu fokus utama dari simulasi ini adalah penempatan saksi dan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara strategis.


Mereka ditempatkan di belakang Ketua dan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dengan tujuan mengurangi kesalahan administrasi yang dapat menyebabkan suara dianggap tidak sah, seperti surat suara yang tidak ditandatangani. Dengan penataan yang lebih sistematis ini, diharapkan tidak ada kesalahan yang merugikan hak pilih masyarakat.


Lebih lanjut, dalam simulasi ini juga diperkenalkan kebijakan baru yang mengatur mengenai pemilih prioritas, seperti pemilih penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).


Mereka akan diberikan fasilitas khusus, termasuk kursi dan bilik suara yang ramah akses, demi memastikan setiap pemilih dapat menggunakan hak suaranya dengan nyaman dan tanpa hambatan.


Kehadiran pemilih disabilitas yang terlibat aktif dalam simulasi ini mendapat apresiasi tinggi, karena hal ini menegaskan komitmen KPU dalam menghadirkan pemilu yang inklusif dan adil bagi semua golongan masyarakat.


Kegiatan simulasi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara, Ardiles Mewoh, serta Ketua KPU Sulut Kenly Poluan yang didampingi oleh komisioner Salman Saelangi.


Tidak ketinggalan, para Ketua KPU dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara turut hadir bersama sejumlah pejabat KPU RI lainnya. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa KPU di seluruh tingkatan terus berupaya untuk memastikan kesiapan yang maksimal dalam menyelenggarakan Pilkada Serentak 2024 dengan tertib, transparan, dan menjunjung tinggi hak-hak pemilih.


Melalui kegiatan ini, KPU Sulawesi Utara menunjukkan kesiapan yang matang dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024, baik dari segi teknis maupun administrasi.


Tidak hanya itu, komitmen KPU untuk meningkatkan literasi pemilih dan memastikan proses pemungutan serta penghitungan suara berjalan lancar dan transparan terlihat jelas melalui simulasi yang digelar. Dengan demikian, masyarakat dapat menaruh kepercayaan penuh bahwa pemilu mendatang akan berlangsung secara tertib dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang diharapkan.


(Yudi barik)



Lebih baru Lebih lama