"Livelihood Restoration Program Jadi Fokus Utama Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir di Manado".
Wali kota Manado saat pemaparan mengenai program pengendalian banjir yang berlangsung tahun 2024 lalu, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Tadi sekitar Kamis, (23/1/25), Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I menggelar Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Kota Manado, terkait rencana pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir di Kota Manado yang direncanakan berlangsung pada tahun 2024.
Proyek ini merupakan bagian dari National Urban Flood Resilience Program (NUFReP) yang dibiayai oleh World Bank dan bertujuan untuk meningkatkan ketahanan perkotaan terhadap ancaman banjir.
Rapat yang berlangsung di kantor BWS Sulawesi I ini dihadiri oleh Kepala BWS Sulawesi I, Sugeng Harianto, yang didampingi oleh Kepala SNVT PJSA, Kasatker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air, serta jajaran terkait.
Sementara itu, Pemerintah Kota Manado diwakili oleh Walikota Manado, Andrei Angouw, yang hadir bersama Asisten II Pemerintah Kota Manado, Kepala Bapelitbangda, serta tim teknis lainnya.
Dalam pembukaan rapat, Kepala BWS Sulawesi I menyampaikan penekanan terkait pentingnya memenuhi kriteria kesiapan program Livelihood Restoration Program (LRP), yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Manado.
LRP bertujuan dirancang sebagai upaya untuk memulihkan mata pencaharian masyarakat yang terdampak oleh proyek NUFReP, dengan tujuan mengganti rugi secara layak, memulihkan pendapatan hingga setara dengan kondisi sebelum proyek, mendukung pengembangan keterampilan kerja, membuka akses usaha, serta memberdayakan komunitas lokal yang terdampak langsung.
Selain membahas program pemulihan mata pencaharian, agenda rapat juga mencakup diskusi mengenai kendala pembebasan lahan di sepanjang aliran Sungai Tondano, Sungai Tikala, dan Sungai Sario, yang menjadi wilayah prioritas pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.
Kepala BWS Sulawesi I menekankan pentingnya kerja sama dan dukungan dari Pemerintah Kota Manado dalam menyelesaikan kendala administratif maupun teknis terkait pembebasan lahan, mengingat proyek ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perlindungan masyarakat dari ancaman banjir.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Manado, Andrei Angouw, menyampaikan komitmen penuh dari Pemerintah Kota Manado untuk mendukung percepatan pelaksanaan proyek NUFReP.
Walikota menegaskan bahwa infrastruktur pengendalian banjir ini merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat Manado, yang telah lama menantikan solusi konkret untuk mengatasi risiko banjir yang kerap melanda kota.
Dirinya juga memastikan bahwa Pemkot Manado akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat proses pembebasan lahan, sekaligus memastikan keberlanjutan program Livelihood Restoration yang ditujukan bagi masyarakat terdampak.
Melalui rapat, kedua pihak sepakat untuk memperkuat koordinasi guna mengatasi berbagai kendala teknis dan administratif yang berpotensi menghambat pelaksanaan proyek.
Harapannya, dengan kolaborasi yang solid antara BWS Sulawesi I dan Pemerintah Kota Manado, pembangunan infrastruktur pengendalian banjir ini dapat segera terlaksana demi meningkatkan ketahanan Kota Manado terhadap bencana banjir serta menciptakan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.
(Yudi barik)