Kelompok Tani Minahasa Selatan Terus Mendukung Program Presiden Prabowo

Kepala dinas pertanian Minahasa Selatan, Feybie F Pusung, insert foto bupati dan wakil bupati, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, MINSEL,- Pergeseran dalam praktik Pertanian di Kabupaten Minahasa Selatan, semakin terasa seiring dengan meningkatnya minat petani lokal terhadap budidaya tanaman Nilam.


Bagi sebagian Kelompok Tani menganggap Nilam sebagai komoditas yang menjanjikan keuntungan besar.


Dengan harga pasaran yang dapat mencapai 2 juta rupiah per kilogram, menawarkan potensi keuntungan yang sangat menarik bagi petani yang ingin meningkatkan pendapatan mereka.


Feybie F. Pusung, SPt. MSi selaku Kepala Dinas Pertanian Minahasa Selatan, menyatakan bahwa peralihan ke budidaya patchouli dalam bahasa latin ini patut didorong karena dapat memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.


Namun, meskipun mengakui besarnya potensi keuntungan tersebut, Feybie juga menegaskan bahwa peralihan tersebut tidak boleh mengabaikan keberlanjutan produksi tanaman pangan pokok yang selama ini menjadi andalan masyarakat, seperti padi, jagung, singkong, kacang tanah, serta berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.


Menurut Feybie, penting bagi para petani untuk tetap mempertahankan keragaman dalam usaha pertanian mereka. Hal ini sejalan dengan tujuan Presiden Prabowo Subianto yang terus mendorong perbaikan ketahanan pangan nasional.


Dengan tetap menjaga keberagaman tanaman, petani tidak hanya dapat meraih keuntungan dari komoditas yang menguntungkan seperti patchouli, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


Keseimbangan ini dianggap krusial agar pertanian di Minahasa Selatan tetap dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, sekaligus mendukung ketahanan pangan yang lebih stabil di tingkat nasional.


"Informasi sih katanya keuntungan dari tanaman itu lumayan juga,  makanya petani sangat getol tanahnya diolah hanya khusus Nilam," ucap Feybie saat awak media mewancarainya belum lama ini.


" Tiap hari Kami selalu menghimbau agar kelompok tani fokus dulu dibidang pengelolaan padi, jagung, ubi kayu, kacang tanah, sayuran, hingga buah-buahan. Karena tujuan pemerintah pusat agar masyarakat sehat bugar tidak lapar," tambahnya.


(Yudi barik)



Lebih baru Lebih lama