Menjaga Persatuan, Polda Sulut Beri Pemahaman Anti-Radikalisme di SMA dan SMP Katolik Manado

"Sosialisasi Pencegahan Radikalisme, Polda Sulut Perkuat Sikap Toleransi di Kalangan Remaja".

Saat kegiatan berlangsung, (foto Humas Polda Sulut)

IDNEWS.CO, MANADO, Humas Polda Sulut, – Guna mencegah ancaman Radikalisme dan sikap intoleransi di kalangan pelajar, Tim Bidang Humas Polda Sulawesi Utara gelar sosialisasi yang berfokus pada edukasi dan pembinaan karakter di SMA Katolik St. Thomas Aquino serta SMP Katolik St. Rafael Manado, Kamis (13/2/2025) pagi.


Melalui kegiatan ini, para pelajar diharapkan dapat memahami pentingnya nilai-nilai kebhinekaan serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang beragam.


Dalam sesi sosialisasi yang berlangsung interaktif, tim dari Humas Polda Sulut menyampaikan berbagai materi yang berkaitan dengan bahaya laten radikalisme, dampak buruk dari sikap intoleransi terhadap keberagaman sosial, serta strategi efektif dalam mencegah pengaruh negatif yang dapat merusak kehidupan bermasyarakat.


Para siswa juga diberikan wawasan tentang bagaimana cara menyaring informasi yang diterima, terutama dari berbagai platform media sosial, agar tidak terpengaruh oleh propaganda maupun berita hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa.


Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, dalam sambutannya menegaskan bahwa pihak kepolisian secara konsisten melakukan upaya preventif dengan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat luas, termasuk di lingkungan pendidikan, guna memastikan bahwa para pelajar memiliki pemahaman yang kuat mengenai pentingnya menjaga harmoni sosial serta menolak segala bentuk ajakan yang berpotensi mengarah pada tindakan radikal atau intoleran.


"Kami melihat bahwa dunia pendidikan merupakan tempat yang sangat strategis untuk menyebarkan pemahaman yang benar mengenai kebhinekaan dan pentingnya menjaga sikap toleransi, sehingga generasi muda memiliki filter yang kuat terhadap pengaruh negatif yang bisa masuk melalui berbagai saluran, terutama media sosial. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi ini kami lakukan secara rutin sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab dalam membentuk karakter pelajar yang cinta tanah air," ujar Kombes Pol Michael Irwan Thamsil dengan penuh optimisme.


Lebih lanjut, beliau juga menekankan bahwa selain menjaga sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan, para siswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menularkan semangat persatuan dan kesatuan kepada lingkungan sekitar mereka, sehingga nilai-nilai kebangsaan tetap terjaga dan semakin mengakar di dalam kehidupan sehari-hari.


Di sisi lain, Kepala Sekolah SMA Katolik St. Thomas Aquino, Fr. Herman Mandagi, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Polda Sulut, khususnya kepada Tim Humas Polda Sulut, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan edukasi berharga kepada para pelajar di sekolahnya.


Ia menilai bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini, di mana anak-anak muda semakin mudah terpapar berbagai ideologi yang dapat mengancam persatuan bangsa jika tidak diberikan pemahaman yang benar sejak dini.


"Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada para siswa kami untuk mendapatkan wawasan yang luas mengenai bahaya radikalisme dan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjadi momen sesaat, tetapi dapat benar-benar membentuk pola pikir mereka agar lebih kritis dalam menyikapi isu-isu yang beredar di sekitar mereka," ungkap Fr. Herman Mandagi dengan penuh harapan.


Selain mendapatkan materi secara langsung dari tim Humas Polda Sulut, para siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan tema sosialisasi.


Beberapa siswa mengaku bahwa kegiatan ini membuka wawasan mereka tentang ancaman nyata dari paham radikal serta bagaimana pentingnya peran generasi muda dalam menjaga keharmonisan bangsa.


Dengan adanya pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan para pelajar dapat menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki sikap nasionalisme yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(Yudi barik)


Lebih baru Lebih lama