Operasi Ketupat 2025: Kakorlantas Laporkan Penurunan 30 Persen Kecelakaan Lalu Lintas Selama Arus Balik

"Arus Balik H+6 Lebaran 2025, 60 Persen Kendaraan Telah Kembali ke Jakarta, Kecelakaan Turun Drastis".

saat konfrensi pers berlangsung, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, NASIONAL, CIKAMPEK, KORLANTAS POLRI,- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, menyampaikan laporan terkini mengenai perkembangan arus balik pasca Hari Raya Idulfitri 1446 H dalam rangkaian Operasi Ketupat 2025.


Berdasarkan pantauan lalu lintas nasional, hingga hari keenam setelah Lebaran (H+6), arus kendaraan yang mengarah kembali ke wilayah Jakarta dan sekitarnya menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, meskipun tetap berada dalam kendali dan kelancaran berkat penerapan sejumlah rekayasa lalu lintas strategis.


Irjen Agus menuturkan bahwa pelaksanaan sistem one way nasional yang diberlakukan mulai dari KM 414 Tol Kalikangkung di Jawa Tengah hingga KM 70 Tol Cikampek Utama (Cikatama) berhasil mengurai potensi kepadatan arus balik secara efektif.


Ia mengungkapkan bahwa, berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin pagi (7/4/2025), sekitar 1.375.000 kendaraan telah melintasi jalur menuju Jakarta dari total estimasi 2,2 juta kendaraan yang diproyeksikan akan kembali pada periode arus balik tahun ini. Dengan demikian, kurang lebih 60 persen kendaraan telah tercatat kembali ke arah Jabodetabek.


“Berdasarkan hasil pemantauan dan analisis kami, pergerakan arus balik sejauh ini berjalan cukup terkendali. Sampai dengan pagi hari ini, tercatat kurang lebih 1,375 juta kendaraan telah masuk ke wilayah Jakarta, dari proyeksi total 2,2 juta kendaraan. Artinya, sekitar 60 persen dari total arus balik telah terealisasi,” jelas Irjen Agus saat memberikan keterangan pers dari Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek.


Tak hanya berbicara mengenai kelancaran arus lalu lintas, Kakorlantas juga menyoroti aspek keselamatan sebagai bagian penting dalam evaluasi pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.


Dirinya mengungkapkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas selama masa operasi tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.


“Dalam hal kecelakaan lalu lintas, patut kita syukuri bahwa terjadi penurunan yang cukup signifikan. Tahun lalu, jumlah kecelakaan yang tercatat selama Operasi Ketupat mencapai 3.728 kasus. Tahun ini, angka tersebut turun menjadi 2.637 kasus. Ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 30 persen secara nasional,” papar jenderal polisi bintang dua tersebut.


Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tidak hanya jumlah kasus kecelakaan yang menurun, namun tingkat fatalitas korban, khususnya korban meninggal dunia akibat kecelakaan, juga menunjukkan penurunan tajam.


Berdasarkan data yang dikumpulkan, jumlah korban meninggal dunia selama Operasi Ketupat 2025 turun hingga 47 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebuah indikator penting dari meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan keselamatan berkendara.


Irjen Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan perhitungan dan analisis terhadap jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jabodetabek untuk menentukan puncak arus balik secara lebih presisi.


Ia menyebut bahwa perbandingan antara jumlah kendaraan yang tercatat pada hari ini dan hari-hari sebelumnya akan menjadi dasar dalam menyimpulkan kapan puncak arus balik sebenarnya terjadi.


“Jika melihat pola pergerakan kendaraan yang kami pantau hingga pagi hari ini, ada kemungkinan besar bahwa malam ini akan menjadi puncak arus balik. Namun demikian, kami tetap melakukan evaluasi menyeluruh dengan membandingkan data hari ini dengan hari-hari sebelumnya untuk memastikan pergerakan volume kendaraan dan mengantisipasi segala kemungkinan di lapangan,” pungkasnya.


Dengan keberhasilan dalam pengelolaan arus balik serta menurunnya angka kecelakaan lalu lintas, pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 sejauh ini dinilai berjalan dengan efektif dan menunjukkan sinergi yang kuat antara Polri, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam menciptakan mudik yang aman, nyaman, dan selamat.


(Yudi barik)




Lebih baru Lebih lama